Angin Duduk Apakah Bahaya
Angina tidak stabil
Kondisi ini terjadi akibat timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung.
Meskipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan beristirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada.
Jika tidak tertangani dengan baik, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.
Faktor risiko angin duduk
Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penumpukan lemak di pembuluh darah koroner, kemudian menyebabkan angin duduk adalah:
Gejala utama angin duduk adalah nyeri dada yang terasa seperti ditindih atau ditekan benda berat. Nyeri yang timbul akibat angin duduk dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti leher, lengan, bahu, punggung, rahang, dan gigi. Pada wanita, terkadang nyeri dada dapat terasa seperti ditusuk benda tajam.
Beberapa gejala lain yang dapat menyertai nyeri dada pada angin duduk atau angina adalah:
Gejala angin duduk lebih sering timbul saat beraktivitas dan mereda atau hilang jika beristirahat atau meminum obat. Angin duduk jenis ini disebut angin duduk stabil.
Pada kasus tertentu, angin duduk tidak hilang meski sudah beristirahat dan minum obat, atau timbul saat sedang beristirahat. Angin duduk jenis ini disebut dengan angin duduk tidak stabil.
Segera ke IGD jika mengalami gejala angin duduk untuk pertama kalinya. Bila Anda sudah memiliki obat angin duduk, cepatlah minum obat dan beristirahat jika gejala muncul.
Namun, jangan menunda untuk mencari pertolongan medis jika gejala angin duduk tidak membaik atau makin berat, terlebih bila gejala tersebut disertai dengan sesak napas, berkeringat berlebihan, atau nyeri yang menjalar ke lengan, rahang, maupun punggung.
Bila ada orang lain, mintalah pertolongannya untuk membawa Anda ke rumah sakit terdekat. Penting diingat bahwa Anda tidak boleh mengemudi seorang diri ke rumah sakit, kecuali bila tidak ada pilihan lain.
Angin Duduk dan Faktor Risikonya
Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya angin duduk secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi. Contoh faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, dan faktor genetik. Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah diabetes melitus, hipertensi, merokok, obesitas, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah, maupun stres.
Baca juga: Apakah Kelainan Otot Jantung Bisa Sembuh? Jenis, Penyebab, dan Penanganannya
Pencegahan Angin Duduk
Angin duduk adalah kondisi yang bisa kamu cegah. Terdapat berbagai langkah pencegahan yang dapat kamu lakukan, antara lain:
Nyeri dada yang terjadi dengan angina dapat membuat aktivitas sehari-hari terasa tidak nyaman. Namun, salah satu komplikasi yang paling berbahaya adalah serangan jantung.
Tanda dan gejala peringatan serangan jantung meliputi:
Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, segera lakukan konsultasi dengan dokter.
Klik banner di bawah ini untuk konsultasi dengan dokter di Halodoc secara online dengan biaya yang lebih terjangkau.✔️
Mengonsumsi Makanan Sehat
Cara mencegah angin duduk berikutnya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat. Usahakan untuk membatasi atau bahkan menghindari makanan yang berlemak jenuh.
Akan lebih baik jika umat muslim banyak mengonsumsi biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat.
Selain mengonsumsi makanan yang sehat, jangan lupa juga untuk berolahraga. Meski umat muslim memiliki aktivitas yang padat dan sibuk, tidak ada salahnya memberikan sedikit waktu untuk berolahraga. Lakukan olahraga secara rutin demi menjaga tubuh yang sehat dan bugar.
Hal yang tidak kalah penting untuk mencegah angin duduk adalah dengan mengelola stres. Stres bisa menjadi penyebab terjadinya angin duduk. Sebaiknya umat muslim mencari cara yang tepat untuk bisa mengelola stres. Carilah cara yang menurutmu cocok dan membuatmu nyaman.
Hindari Minuman Beralkohol
Cara yang terakhir untuk mencegah angin duduk adalah dengan menghindari minuman beralkohol. Ya, minuman beralkohol memiliki efek jangka panjang yang tidak baik bagi tubuh. Tidak hanya berisiko terkena angin duduk, tetapi juga bisa menggangu organ lainnya, seperti ginjal.
Disadur dari: Dream.co.id (Penulis: Widya Resti Oktaviana. Published: 12/1/2021)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Angin duduk adalah nyeri atau sakit pada dada yang terjadi karena jantung tidak mendapat pasokan darah yang kaya akan oksigen. Kondisi ini juga dikenal dengan nama iskemia. Penyebab umumnya yaitu penyumbatan sebagian maupun seluruhnya pada satu atau lebih arteri jantung.
Angin duduk biasa digambarkan seperti rasa tertekan atau terimpit pada dada. Kadang-kadang, nyeri ini juga dapat terjadi pada bahu, lengan, leher, rahang, atau punggung.
Meski bukan penyakit, kondisi ini bisa menandakan bahwa Anda mengalami penyakit jantung koroner.
Wanita lebih berisiko mengalami angin duduk daripada pria.
Jenis-jenis angin duduk
Ada beberapa jenis angin duduk.
Perubahan gaya hidup
Penyakit jantung sering menjadi penyebab angina. Membuat perubahan gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung merupakan bagian penting dari pengobatan angina.
Berikut ini beberapa upaya yang bisa dilakukan :
Pilihan tindakan medis untuk angina terbagi menjadi dua pilihan, yakni penggunaan obat dan prosedur operasi.
Jika perubahan gaya hidup seperti makan sehat dan berolahraga tidak meningkatkan kesehatan jantung dan meredakan nyeri angina, obat-obatan mungkin menjadi solusinya.
Obat untuk mengobati angina mungkin termasuk:
Kadang-kadang, opsi non-obat atau Enhanced External Counterpulsation (EECP) mungkin dokter rekomendasikan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.
Dengan EECP, dokter akan meletakan manset tipe tekanan darah pada sekitar betis, paha, dan panggul.
EECP membutuhkan beberapa sesi perawatan. EECP dapat membantu mengurangi gejala pada orang dengan angina yang sering dan tidak terkontrol (angina refraktori).
Ada sejumlah prosedur operasi yang mungkin direkomendasikan dokter untuk mengatasi angina, antara lain:
Pencegahan Terjadinya Angin Duduk
Angin duduk pada prinsipnya adalah kondisi yang dapat dicegah. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: menjaga pola makan, olahraga teratur, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, mengelola stres dengan baik, dan membatasi minuman beralkohol.
Sedangkan pada Anda yang sudah memiliki faktor risiko terjadinya angin duduk maka patuhi aturan minum obat, terapkan gaya hidup sehat, dan kontrol ke dokter secara teratur dan berkala.
Pertolongan Pertama Angin Duduk
Ada beberapa cara yang perlu kamu lakukan segera bila mengalami gejala angin duduk. Pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan untuk diri sendiri, antara lain:
Bila kamu mengalami nyeri dada saat beraktivitas, segera hentikan aktivitas tersebut dan beristirahatlah, seperti duduk atau berbaring.
Bila gejala tidak juga mereda setelah beristirahat, minumlah satu dosis obat untuk angin duduk. Kamu dianjurkan untuk duduk atau berbaring sebelum minum obat, karena obat tersebut bisa membuat pusing. Minumlah obat dengan dosis terkecil yang biasa kamu konsumsi. Misalnya, satu tablet penuh, setengah atau bahkan seperempat tablet. Berikut cara menggunakan obat angin duduk:
Tunggu 5 menit. Bila gejala angin duduk berlanjut, minum obat lagi, lalu tunggu lima menit lagi.
Beritahu keluarga atau orang terdekat mengenai kondisi kamu agar mereka bisa menolong.
Bila angin duduk tidak membaik setelah 10 menit menunggu atau malah semakin buruk, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk meminta ambulans dan penanganan medis darurat.
Rekomendasi Obat Angin Duduk
Ada berbagai pilihan obat angin duduk dengan resep dokter yang bisa kamu konsumsi, antara lain:
Selain minum obat, pengidap angina juga perlu mengetahui cara pertolongan pertama ketika mengalaminya.
Pengobatan Angin Duduk
Apakah angin duduk bisa sembuh? Jawabannya adalah angin duduk tidak bisa sembuh. Tetapi angin duduk bisa terobati jika gejalanya muncul sewaktu-waktu.
Adapun tujuan pengobatan angina adalah untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan gejala serta menurunkan risiko serangan jantung dan kematian.
Berikut adalah pilihan untuk pengobatan angina meliputi: